Gondrang Simalungun merupakan serangkaian alat musik
tradisional suku Simalungun. Gondrang ini merupakan merupakan perpaduan antara
gendang yang dipadu dengan 2 buah gong besar atau yang disebut dengan “Ogung”
dan 2 buah gong kecil yang disebut dengan “Mongmongan” serta alat musik tiup
yang disebut “sarunei”
Para pemain alat musik ini disebut istilahnya dengan “Panggual”
Ada dua jenis Gondrang Simalungun yakni Gondrang sipitu-pitu
(Alat gendangnya terdiri dari 7 buah) dan Gondrang sidua-dua
Pada masa lalu biasanya Gondrang sipitu-pitu dipakai dalam
upacara adat dukacita atau kematian. Kemudian apabila seperangkat alat gondrang
ini dipakai untuk acara sukacita maka jumlah gendangnya dikurangi menjadi enam
buah (bilangan genap). Sementara gondrang sidua-dua biasanya dipakai dalam
acara sukacita semisal pesta pernikahan.
Gondrang biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian ataupun
manortor. Tortor didalam suku simalungun juga sebenarnya bermacam-macam. Tapi
secara umum yang biasa kita lihat adalah tortor untuk penyambutan tamu (tortor
sombah) dan tortor sukacita seperti Tortor Haroan Bolon.
Selain itu konon katanya alat musik gondrang ini juga
dipergunakan sebagai pengiring acara pencak silat Simalungun atau yang disebut
dengan Dihar Simalungun.
Dihar Simalungun tidak semata mata berbicara tentang cara
berkelahi, tapi juga bagian dari upaya pembangunan karakter ksatria yang
bertanggungjawab atas tindakan yang diambil. Di sela sela latihan selalu
ditanamkan agar tetap fokus pada tujuan (Ulang songon manangkih Palia Gunung -
mulak humbani Gutulni) juga agar selalu "humble" (Ai lape langit na
taridah ai da!). Dihar adalah penggabungan Wiraga (Langkah), Wirama (Seni
Tortor) dan Wirasa (Gorak).
No comments:
Post a Comment
Silahkan isi komentar anda disini